Selasa, 27 November 2012

Cerpenku

BAGAI GULA JAWA YANG SEMPURNA

Oleh Ainun Nuha A · 30 November 2012



Senja di Jogja, begitu indah semua terasa begitu manis, sungguh tak mampu ku menepis detak nadiku goncangan dadaku menghanyutkan ketenangan kalbuku kadang kusentak diriku kutarik pandangan yang terpaku kusandarkan jiwaku yang menggebu dan kukurung dalam terali hatiku karena bimbang dan ragu seribu tanya yang masih menghalau apakah kau seperti yang aku rasakan??..... Di balik senyum dan tawa kecil aku sesaat teringat gula jawa dirumah, saking sempurnanya terasa keras untuk aku pecah namun sama dengan hatimu, sangat lembut namun sangat sulit juga aku membukanya. Memang tak dapat untuk di pungkiri lagi kau memang bagai gula jawa yang sempurna namun kau anugerah yang memang bukan di ciptakan untuk membuat hari-hari ku lebih manis, meskipun samar-samar bayangmu masih sedikit tampak namun aku percya dan yakin kau tetap manis dan sangat berarti, berarti untuk ku dan semuanya.
Kelihatan dan masih terasa manis, kini ku membisu hanya mampu melirik sekejap menikmati sisa-sisa bayangmu yang samar-samar, hampir pudar dan hilang. Dengan gelas besar nyaman dan elegan, tentunya dengan adukkan sendok berlapis emas, semakin samar kau di aduk, semakin pupus pula aku melihat keindahan itu, aku percaya meski di minum manis namun tak mungkin pula itu aku yang meminumnya. Rasaku tak jelas sementara sudah ada yang sedikit memaniskan, sedangkan kamu "Bagai Gula Jawa yang Sempurna", begitu juga sosok yang mengaduk dan tentu sosok itu pula yang akan meminummu nantinya, sosok yang sangat bersahaja dan punya tekad yang kuat untuk meminummu hingga masuk ke hati, pikiran, dan akan dialirkan ke seluruh tubuh. Bagai rasa gurih yang selalu cocok untuk menemani hari-hari manismu. Sangat cocok dan pas disajikan meski itu pagi, siang, sore ataupun malam. Aku hanya bagai purnama malam dan mentari di siang yang kadang merusak suasana dengan dingin atau panasku. Tentu aku hanya sebagai pelengkep yang hanya kadang di butuhkan.

0 komentar:

Posting Komentar